Total Pageviews

Thursday, October 13, 2011

Ramuan Mengatasi Pembesaran Prostat

Ramuan Mengatasi Pembesaran Prostat

acandra | Kamis, 14 Januari 2010 | 15:06 WIB
Dibaca: 1554
|
Share:

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tanaman obat asli Indonesia, mampu memperbaiki bahkan menyembuhkan gangguan prostat. Contohnya, paduan sambiloto dan akar alang-alang. Ramuan tradisional Cina juga diyakini mampu mengatasi radang dan pembesaran kelenjar prostat.

Buku Prescription Beneficial to Life, yang diterbitkan pada tahun 1253 oleh Yan Yung-hou, memuat beberapa resep klasik untuk mengatasi gangguan prostat.

Berikut ramuan untuk mengatasi radang dan pembesaran prostat ;

1. Bahan: 10-15 gr sambiloto, 60 gr akar alang-alang
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring, minum dua kali sehari, masing-masing 150 cc.

2. Bahan: 60 gr krokot segar, 30 gr pegagan, 15 gr daun dewa
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Saring, minum dua kali sehari, masing-masing 200 cc.

3. Bahan: 15 gr benalu teh, 5 lembar daun sambung nyawa, 5 gr temulawak
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, lalu saring dan endapkan. Minum dua kali sehari, masing-masing setengah gelas sesudah makan.

4. Bahan: 10 gr sang piao xiao, 8 gr ren sen, 6 gr dang gui, 6 gr yuan zhi, 6 gr fu shen, 12 gr gui ban, 6 gr shan yao, 3 buah da zao, 6 gr gan cao, 6 gr shan zhu yu
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum dua kali sehari, masing-masing segelas. Bahan bisa direbus ulang sekali lagi.

5. Bahan: 20 gr rehmannia glutinosa, 10 gr ubi jalar cina, 10 gr dogwood tree, 6 gr alisma plantago, 6 gr tuckahoe, 6 gr tree peony, 3 gr kayu manis, 10 gr achyranthes bidentata, 10 gr plantain, 3 gr aconitum.
Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum dua kali sehari, masing-masing segelas. Bahan bisa direbus ulang sekali lagi.
Catatan: Panci untuk merebus tak boleh berbahan alumunium. Pilih salah satu ramuan dan lakukan secara teratur. Tetaplah berkonsultasi pada dokter atau herbalis berpengalaman. @

Obat Penghambat Kanker Prostat

Obat Penghambat Kanker Prostat

Lusia Kus Anna | acandra | Sabtu, 3 April 2010 | 10:46 WIB
Dibaca: 150
|
Share:

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah uji coba obat untuk mengatasi masalah pembesaran prostat pada pria ternyata efektif mencegah penyakit itu berkembang menjadi kanker.

Empat tahun masa percobaan obat dutasteride yang melibatkan 6.500 pria itu menunjukkan, mereka yang meminum dutasteride risikonya 23 persen lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan dengan yang minum pil plasebo.

Semua responden dalam penelitian itu berisiko tinggi terkena kanker. Sebenarnya, potensi obat jenis ini sebelumnya sudah diketahui mencegah kanker prostat. Pada tahun 2003, para ilmuwan menunjukkan obat sejenis, finasteride, yang mampu mengurangi risiko kanker hingga seperempat pada pria sehat yang memiliki tumor agresif.

Kedua jenis obat tersebut, finasteride dan dutasteride, diresepkan oleh dokter untuk pria yang mengalami pembesaran kelenjar prostat yang bersifat jinak. Pembesaran kelenjar prostat umum dialami oleh pria yang sudah menua dengan gejala berupa sering buang air kecil dan sakit saat berkemih.

Pada uji coba obat terakhir yang dilakukan GlaxoSmithKline, produsen dutasteride, diketahui para pria berisiko tinggi terkena kanker, berdasarkan hasil tes darah, tetapi penyakitnya tidak berkembang menjadi kanker.

Selama penelitian, setiap hari para responden diberikan dutasteride atau plasebo. Dalam kurun waktu riset ini, sebanyak 659 pria meminum obat terkena kanker prostat dan 858 pria dari kelompok yang diberi pil plasebo.

Pada pria yang punya riwayat keluarga menderita kanker prostat, obat itu disebutkan mengurangi risiko kanker hingga 31 persen. Para peneliti yakin, kebanyakan tumor yang terdeteksi selama penelitian sebelumnya mungkin sudah ada, tetapi ukurannya kecil sehingga belum bisa terdeteksi.

Kendati obat ini berpeluang menjadi obat pencegah kanker, para ahli berpendapat bahwa masih diperlukan penelitian lebih lama lagi. "Tentu kami belum tahu apa yang akan terjadi dengan para responden di kemudian hari, apakah mereka akan terkena kanker atau tidak. Itu sebabnya, butuh waktu lebih panjang lagi," kata Dr Helen Rippon, ketua peneliti dari The Prostate Cancer Charity, Inggris, menanggapi hasil penelitian ini.

Prostat, Bahaya Khas Pria

Prostat, Bahaya Khas Pria

Lusia Kus Anna | Sabtu, 3 Oktober 2009 | 11:01 WIB
Dibaca: 515
|
Share:

KOMPAS.com - Di perkirakan, hampir setiap pria akan mengalami masalah prostat selama hidupnya. Selain mengganggu, masalah ini juga pertanda berakhirnya masa muda karena pada umumnya gangguan ini menyerang pria usia paruh baya.

Kelenjar prostat adalah kumpulan kelenjar di sekitar uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih ke luar. Prostat berfungsi mengeluarkan campuran cairan dan enzim yang diperlukan oleh sperma agar tetap sehat dan lincah.

Gejala gangguan prostat adalah kandung kemih terasa selalu penuh, aliran urin semakin sedikit dan terasa sakit ketika buang air kecil serta perasaan bahwa hajat kecil belum tuntas meski telah selesai melakukannya.

Penyebab gangguan prostat ini belum diketahui secara pasti, namun seiring dengan proses penuaan maka menurun juga kadar hormon testosteron. Teori lain menyebutkan bahwa pembengkakan kelenjar prostat disebabkan oleh penurunan frekuensi seksual, selain faktor gaya hidup, obesitas, merokok, serta kurang aktif berolahraga.

Sebagaimana pentingnya Pap-smear dan mamografi sebagai deteksi dini kanker mulut rahim dan payudara pada wanita, pria perlu melakukan deteksi dini terhadap kanker prostat. Jika diketahui pada stadium satu atau dua kemudian dilakukan pengobatan, harapan hidup pasien meningkat 80 persen.

Perubahan pola makan dan gaya hidup diketahui bisa mengurangi dampak penyakit ini. Bagaimana caranya?

- Ejakulasi secara teratur
Hal ini akan menyebabkan saluran pengeluaran tidak tersumbat.

- Menurunkan kolesterol
Dalam tubuh, kolesterol diubah menjadi testoteron. Berdasarkan pengamatan jaringan prostat yang membesar memiliki kandungan kolesterol tinggi sekali.

- Kurangi lemak
Hindari makanan-makanan kaya lemak dan perbanyak sayuran.

- Perbanyak likopen
Porsi makanan yang tinggi likopen, seperti tomat dan produk-produk olahannya, secara signifikan berkaitan dengan risiko kanker prostat yang rendah.

- Berolahraga
Memang, tidak ada olahraga yang spesifik untuk kesehatan prostat. Yang jelas, banyak dokter mengamati bahwa pria bertubuh bugar jarang mengalami masalah prostat ketimbang mereka yang lebih banyak duduk.

- Batasi kafein
Batasi minum minuman yang mengandung kafein karena bisa membuat Anda lebih sering buang air kecil dan hal ini tidak baik bagi kandung kemih karena membuat seolah-olah sudah penuh padahal belum.

Vaksin Kanker Prostat Disetujui

Vaksin Kanker Prostat Disetujui

Lusia Kus Anna | acandra | Senin, 3 Mei 2010 | 11:32 WIB
Dibaca: 48
|
Share:
Shutterstock
Ilustrasi

NEW YORK, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) menyetujui penggunaan "vaksin " untuk melawan kanker prostat. Provenge, nama vaksin itu, didesain dengan mengaktifkan sistem imun tubuh untuk menangkal kanker dalam tubuh.

Dosis vaksin ini dibuat secara individual pada tiap pasien. Para ahli mengatakan, terapi ini tidak bertujuan untuk menggantikan, namun sebagai tambahan dari penanganan kanker prostat yang sekarang ada. Vaksin ini ditujukan untuk pasien kanker stadium lanjut yang kankernya telah menyebar ke bagian tubuh lain dan tidak merespon pada terapi hormon standar.

Uji klinis menunjukkan, vaksin terbaru ini mampu memperpanjang usia harapan hidup pasien hingga empat bulan, lebih panjang daripada kemoterapi yang memperpanjang usia tiga bulan. Sayangnya harga vaksin ini masih mahal, yakni sekitar 93 juta rupiah per pasien.

"Ini adalah imunoterapi pertama yang mendapat persetujuan. Diperkirakan dalam 5-10 tahun lagi imunoterapi akan menjadi terapi utama penanganan kanker," kata Dr Phil Kantoff, ahli kanker dari Dana-Farber Cancer Institute.

Selama bertahun-tahun, para ahli terus mendalami kemungkinan sistem imun manusia untuk melawan tumor. Salah satu yang cukup menjanjikan adalah ujicoba vaksin untuk menghambat melanoma, stadium lanjut dari bentuk perkembangan tumor menjadi kanker.

Kanker prostat sangat umum dialami pria di AS. Bertambahnya usia juga meningkatkan risiko kanker prostat. Diperkirakan pada usia 50 tahun, satu dari empat pria memiliki sel kanker dalam kelenjar prostatnya. Ada beberapa cara penanganan kanker prostat, biasanya dokter akan menyarankan kombinasi pembedahan yang dilanjutkan dengan terapi radiasi dan hormon.

Anjing Mampu Deteksi Kanker Prostat

Anjing Mampu Deteksi Kanker Prostat

Lusia Kus Anna | Senin, 21 Juni 2010 | 09:21 WIB
Dibaca: 68
|
Share:

Kompas.com - Pemeriksaan prostat bisanya dilakukan dengan pemeriksaan colok dubur. Namun kini ada alternatif baru, yakni menggunakan bantuan anjing yang sudah terlatih.

Anjing gembala jenis Belgian Malinois yang memiliki penciuman tajam dilatih selama setahun oleh para dokter dari Paris Hospital Tenon, Perancis untuk membedakan urin dari pria penderita kanker prostat dan pria sehat.

Anjing merupakan binatang yang memiliki indra penciuman 100.000 kali lebih tajam dari manusia dan sel kanker prostat diyakini mengeluarkan bau yang khas. Jean-Nicolas Cornu, ketua peneliti, menyebutkan bahwa anjing mampu mengenali molekul bau yang diproduksi oleh sel kanker.

Pada penelitian tersebut anjing-anjing sudah mampu mengenali dengan benar 63 dari 66 sampel urin yang berkanker dan sehat.

Kendati demikian, para ahli tak mau buru-buru menyimpulkan kemampuan anjing dalam mendeteksi kanker, mengingat penelitian ini skalanya kecil dan diperlukan riset lanjutan untuk membuktikannya.

Bila kelak terbukti anjing mampu mendeteksi dengan akurat, para ahli yakin cara tersebut akan lebih efektif dan akurat dibanding pemeriksaan darah untuk mengetahui prostate-specific antigen (PSA) yang selama ini menjadi pemeriksaan standar untuk skrining kanker prostat.

Anjing sendiri terkenal karena penciumannya yang tajam. Kemampuan ini sudah lama dimanfaatkan manusia, antara lain untuk mendeteksi molekul spesifik, seperti bom atau mengungkap kasus pencurian.

Binatang memang memiliki indra yang lebih tajam dibanding manusia, misalnya saja kucing yang mampu melihat dalam gelap, kaki gajah yang sensitif dan mampu mendeteksi jejak kaki gajah lain yang jaraknya puluhan kilometer, dan sebagainya.

Brokoli Cegah Kanker Prostat

Brokoli Cegah Kanker Prostat

acandra | Sabtu, 9 Januari 2010 | 15:27 WIB
Dibaca: 900
|
Share:

KOMPAS.com - Brokoli, yang sering dipakai untuk tumis menumis merupakan keluarga kol yang berhubungan erat dengan kembang kol. Ternyata penelitian dari jurnal kanker Oncology, menyatakan bahwa brokoli mengandung fitonutrien yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker.

Penelitian terhadap indole-3-carbinol membuktikan, komponen ini membantu mengurangi keaktifan metabolit estrogen yang poten dalam meningkatkan risiko pertumbuhan tumor. Terutama pada sel kanker yang sensitif terhadap estrogen dan secara bersamaan menaikkan kadar 2-hidroksiestrone, sebuah bentuk dari estrogen yang bersifat protektif terhadap adanya kanker.

Menurut riset, Indole-3-carbinol bukan hanya menekan pertumbuhan sel kanker payudara, tetapi juga menekan penyebaran sel kanker ke organ lainnya.

Para ahli juga menemukan, sulforaphane meningkatkan enzim yang mendetoksifikasi tubuh dengan membersihkan substansi yang bersifat karsinogenik lebih cepat dari tubuh. Para peneliti di John Hopkins meneliti efek sulforaphane pada beberapa macam tumor. Mereka mampu membuktikan bahwa berat tumor semakin berkurang dan makin lambat berkembang, bahkan mengecil.

Tak hanya itu, sulforaphane juga mempunyai kemampuan mengurangi pertumbuhan sel dan kematian sel pada leukemia dan sel melanoma. Bahkan studi penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Carcinogenesis dari Rutgers University menyatakan bahwa sulforaphane memberikan perlindungan khusus pada individu yang memiliki gen rentan terhadap kanker kolon.

Studi lain yang dipublikasikan di Cancer, sebuah jurnal dari American Cancer Society menyatakan bahwa indole-3-carbinol (I3C), yang merupakan komponen dari Brassica seperti brokoli dan kol telah dikenali sebagai komponen agen anti kanker yang melawan sel tumor reproduksi tertentu.

Sebuah studi yang menyelidiki efek I3C pada proses siklus sel dan proliferasi pada sel kanker prostat manusia menunjukkan bahwa pertumbuhan sel kanker prostat terhambat. Para peneliti menyatakan bahwa hal ini bisa dicatat sebagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa "I3C mempunyai potensi sebagai efek antiproliferatif" pada sel kanker prostat, yang memenuhi syarat sebagai "agen kemoterapi potensial" terhadap kanker prostat Jadi? Masih ragu untuk memakan brokoli?

dr.Intan Airlina Febiliawanti

Apel dan Buncis Pencegah Prostat

Apel dan Buncis Pencegah Prostat

Lusia Kus Anna | Anna | Sabtu, 13 Februari 2010 | 12:21 WIB
Dibaca: 1641
|
Share:

KOMPAS.com - Para ahli menyarankan agar para pria mengonsumsi banyak sayuran segar karena dapat menurunkan risiko kanker prostat hingga 32 persen. Selain tomat, ternyata buah apel dan buncis juga punya khasiat mencegah kanker prostat karena kandungan senyawa aktif quacertin. Anjuran itu disampaikan para ahli dari Mayo Clinic yang dimuat dalam Jurnal Carcinogenesis.

Pada uji laboratorium, Nianzeng Xing, ahli kanker dari Departemen Urologi di Mayo Clinic, membuktikan bahwa quacertin, sanggup memblokir reseptor hormon pria (androgen) sehingga bisa mencegah kanker prostat.

Berbagai penelitian mengungkapkan, bahwa buah apel kaya serat, fitokimia, dan flavonoid. Zat flavonoid, berdasarkan kajian Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, mampu menurunkan risiko kena penyakit kanker paru-paru sampai 50 persen.

Sementara itu hasil penelitian Mayo Clinic tahun 2001 membuktikan quacertin, sejenis flavonoid, yang terkandung dalam apel, dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.

Dalam penelitian lain, para peneliti menemukan konsumsi tomat yang dicampur brokoli punya efek lebih kuat dalam memperkecil gangguan prostat dibandingkan jika sayuran itu disantap sendiri-sendiri. "Santaplah 1,4 mangkuk tomat segar atau setengah mangkuk pasta tomat," kata Kirstie Cenene Adam, ketua peneliti seperti dikuti situs ScienceDaily.