Vaksin Kanker Prostat Disetujui
NEW YORK, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) menyetujui penggunaan "vaksin " untuk melawan kanker prostat. Provenge, nama vaksin itu, didesain dengan mengaktifkan sistem imun tubuh untuk menangkal kanker dalam tubuh.
Dosis vaksin ini dibuat secara individual pada tiap pasien. Para ahli mengatakan, terapi ini tidak bertujuan untuk menggantikan, namun sebagai tambahan dari penanganan kanker prostat yang sekarang ada. Vaksin ini ditujukan untuk pasien kanker stadium lanjut yang kankernya telah menyebar ke bagian tubuh lain dan tidak merespon pada terapi hormon standar.
Uji klinis menunjukkan, vaksin terbaru ini mampu memperpanjang usia harapan hidup pasien hingga empat bulan, lebih panjang daripada kemoterapi yang memperpanjang usia tiga bulan. Sayangnya harga vaksin ini masih mahal, yakni sekitar 93 juta rupiah per pasien.
"Ini adalah imunoterapi pertama yang mendapat persetujuan. Diperkirakan dalam 5-10 tahun lagi imunoterapi akan menjadi terapi utama penanganan kanker," kata Dr Phil Kantoff, ahli kanker dari Dana-Farber Cancer Institute.
Selama bertahun-tahun, para ahli terus mendalami kemungkinan sistem imun manusia untuk melawan tumor. Salah satu yang cukup menjanjikan adalah ujicoba vaksin untuk menghambat melanoma, stadium lanjut dari bentuk perkembangan tumor menjadi kanker.
Kanker prostat sangat umum dialami pria di AS. Bertambahnya usia juga meningkatkan risiko kanker prostat. Diperkirakan pada usia 50 tahun, satu dari empat pria memiliki sel kanker dalam kelenjar prostatnya. Ada beberapa cara penanganan kanker prostat, biasanya dokter akan menyarankan kombinasi pembedahan yang dilanjutkan dengan terapi radiasi dan hormon.
No comments:
Post a Comment